Minggu, 05 November 2017

TEKS EKSPOSISI DAN PENJABARAN NYA

Teks Eksposisi 
Sebelum kita memulai membahas satu per satu, apakah kalian tahu apa itu teks eksposisi? Teks eksposisi adalah sebuah karangan/paragraf yang terkandung di dalamnya sejumlah informasi dan pengetahuan yang disajikan secara singkat, padat dan akurat. Contoh-contoh tulisan teks eksposisi dapat dilihat di berita-berita di koran dan petunjuk penggunaan.

A. Pengertian Teks Eksposisi
Pengertian teks eksposisi adalah sebuah paragraf atau karangan yang terkandung di dalamnya sejumlah informasi yang mana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, padat dan akurat.

B. Ciri-ciri Teks Eksposisi
§  Gaya informasi yang mengajak
§  Penyampaian teksnya secara lugas dan menggunakan bahasa yang baku
§  Menjelaskan informasi-informasi pengetahuan
§  Tidak memihak berarti tidak memaksakan kemauan dari penulis terhadap pembacanya
§  Teks Eksposisi bersifat objektif dan netral
§  Penjelasannya disertai data-data yang akurat
§  Fakta digunakan sebagai alat konkritasi dan kontribusi

Struktur Teks Eksposisi
§  Pernyataan pendapat (Tesis)  
Gagasan utama tentang salah satu permasalahan berdasarkan fakta.
§  Argumentasi
 Penjelasan secara mendalam tentang pernyataan pendapat dan pengungkapan fakta sebagai penjelasan dari argumen si penulis.
§   Penegasan ulang pendapat
 Salah satu penguat dari pendapat serta argumen yang ditunjang oleh fakta.


C. Jenis-jenis Teks Eksposisi
1.      Eksposisi Definisi
Eksposisi definisi adalah suatu paragraf eksposisi yang memaparkan definisi suatu topik tertentu.
2.      Eksposisi Proses 
Eksposisi proses adalah langkah-langkah atau cara-cara untuk melakukan sesuatu dari awal hingga akhir.
3.      Eksposisi Ilustrasi
Eksposisi ilustrasi adalah teks yang memaparkan informasi atau penjelasan-penjelasan tertentu dengan caranya memberikan gambaran yang sederhana mengenai suatu topik dengan topik lainnya yang memiliki kesamaan sifat atau kemiripan dalam hal-hal tertentu.
4.      Eksposisi Laporan
Eksposisi laporan adalah paragraf eksposisi yang mengemukakan laporan dari sebuah berita atau penelitian tertentu.
5.      Eksposisi Perbandingan
Eksposisi perbandingan adalah eksposisi yang gagasan utamanya disajikan dengan cara membandingkan dengan yang lain.
6.      Eksposisi Pertentangan
Eksposisi pertentangan adalah eksposisi ini berisi tentang hal pertentangan akan suatu hal dengan hal lainnya.

D. Unsur Kebahasaan Teks Eksposisi
Unsur kebahasaan merupakan bagian-bagian yang membangun teks eksposisi. Unsur kebahasaan yang ada pada teks eksposisi adalah pronomina, konjungsi dan kata leksikal.

1.      Pronomina 
Pronomina adalah kata ganti orang yang dapat digunakan terutama pada saat pernyataan pendapat pribadi diungkapkan. Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi dua macam :
o   Pronomina Persona (kata ganti orang) yaitu persona tunggal. Contohnya : Ia, Dia, Anda, Kamu, Aku, Saudara, -nya, -mu, -ku, si-. Dan pesona jamak contohnya seperti : Kita, Kami, Kalian, Mereka, Hadirin, Para.
o    Pronomina Nonpersona (kata ganti bukan orang) yaitu pronomina penunjuk, contohnya adalah : Ini, Itu, Sini, Situ, Sana. Dan pronomina penanya contohnya : Apa, Mana, Siapa.
2.    Konjungsi
Konjungsi atau kata penghubung digunakan dalam teks eksposisi untuk memperkuat argumentasi. Berikut ini adalah jenis konjungsi yang dapat ditemukan pada teks eksposisi :
1. Konjungsi waktu : sesudah, setelah, lalu, sebelum, setelah itu, kemudian
2. Konjungsi gabungan : serta, dan, dengan
3. Konjungsi pembatasan : asal, kecuali, selain
4. Konjungsi tujuan : untuk, supaya, agar
5. Konjungsi persyaratan : jika, jikalau, apabila, bila, asalkan, bilamana, apabila
6. Konjungsi perincian : adalah, yaitu, ialah, antara lain, yakni
7. Konjungsi sebab-akibat : sehingga, karena, sebab, akibat, akibatnya
8. Konjungsi pertentangan : akan tetapi, tetapi, namun, melainkan, sedangkan
9. Konjungsi pilihan : atau
10. Konjungsi penegasan/penguatan : apalagi, bahkan, hanya, lagi pula, itu pun
11. Konjungsi penjelasan : bahwa
12. Konjungsi perbandingan : bagai, seperti, serupa, ibarat
13. Konjungsi penyimpulan : oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi, dengan demikian.

3.     Kata leksikal
1.      Nomina : kata yang mengacu pada benda, baik nyata ataupun abstrak.
2.       Verba : kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses, atau keadaan yang bukan sifat.
3.       Adjektiv : kata yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, dan binatang.
4.      Adverbia : kata yang melengkapi atau memberikan informasi berupa keterangan tempat, waktu, suasana, alat, cara dan lain-lain.




Contoh Teks Eksposisi

Realita Hukum di Indonesia 
By : Skipnesia.com

 Tesis :
       Sebenarnya hukum di Indonesia sebagaimana yang telah diatur pada Undang-undang telah secara tegas mengatur hukuman berbagai pelaku tindak kejahatan. Namun, realitanya seringkali terjadi ketidakadilan hukum yang merugikan banyak orang. Hukum boleh saja tegas, namun menjadi tumpul di hadapan koruptor, itulah kenyataan saat ini.

Argumentasi :
       Bukan rahasia umum lagi bahwa para koruptor di Indonesia mendapatkan hukuman yang tingkatannya masih tergolong ringan, bahkan ada koruptor yang menerima fasilitas mewah padahal sudah merugikan bangsa. Seringkali kita menonton berita bahwa seorang maling dihajar masa hingga tewas. Namun, belum pernah ada koruptor di Indonesia dikeroyok masa sampai tewas.

Penegasan Ulang :
       Hukum di Indonesia itu bisa dikatakan hanya tegas di hadapan rakyat kecil. Sebut saja kasus yang pernah menimpa Nenek Asyani. Kasusnya hanya karena diduga mencuri kayu, beliau terancam hukuman selama lima tahun penjara. Sungguh tidak adil memang jika dibandingkan dengan hukuman yang akan diterima koruptor.


 WTO Globalisasi
    By : puspitagitaprnama.blogspot.com

Tesis:
       Peran dan Manfaat WTO Globalisasi memberikan dampak berupa perubahan pada pasar internasional, salah satunya adalah liberalisasi perdagangan, yang dipandang sebagai suatu upaya untuk meningkatkan daya saing ekonomi.
 Argumentasi:
       Indonesia yang menganut perekonomian terbuka sangat sulit untuk mengelak dari dinamika ekonomi internasional yang semakin mengglobal ini. Konsekuensinya, pasar domestik Indonesia tidak terlepas dari gejolak pasar dunia yang semakin liberal, karena kebijakan unilateral dan ratifikasi kerjasama perdagangan internasional (regional dan global) yang harus dilakukan Indonesia. World Trade Organization (WTO) atau Organisasi Perdagangan Dunia merupakan satu-satunya badan internasional yang secara khusus mengatur masalah perdagangan antar negara.
Penegasan Ulang:
       Sistem perdagangan multilateral WTO diatur melalui suatu persetujuan yang berisi aturan-aturan dasar perdagangan internasional sebagai hasil perundingan yang telah ditandatangani oleh negara-negara anggota.


Kemacetan dan Masa Depan Kota
By: Novi Ermawati

Tesis:
       Transportasi didefinisikan oleh para ahli sebagai kebutuhan turunan dari berbagai kegiatan ekonomi maupun sosial (lihat misalnya Morlock, 1985). T/ipe kegiatan sosial ekonomi yang berbeda akan memiliki dampak kegiatan transportasi yang berbeda pula.

Argumentasi :
        Kegiatan transportasi harian relatif menimbulkan pergerakan yang bersifat berulang, misalnya yang terjadi pada para pekerja dan mereka yang menempuh pendidikan di sekolah. Di Yogyakarta, kota kita tercinta ini, kemacetan terjadi setiap hari pada titik-titik yang menjadi jalur pergerakan para pekerja dan siswa dari tempat tinggal menuju lokasi kerja dan sekolah.
        Kemacetan yang berulang pada jangka lebih panjang cenderung terjadi pada musim liburan maupun lebaran. Pada tahap kedatangan dan kepulangan, kemacetan parah akan terjadi pada jalan-jalan arah luar kota (misalnya Jalan Magelang, Jalan Solo, Jalan Palagan dan Jalan Wates). Pada rentang di antara masa tersebut, kemacetan dapat dirasakan di pusat kota sebagai lokasi menginap dan tujuan wisata (seperti Malioboro, Prawirotaman), serta jalan-jalan menuju objek wisata, seperti Jalan Parangtritis.
Penegasan Ulang :
        Kemacetan harian yang dominan ditimbulkan oleh aktivitas masyarakat dalam lingkup internal. Kemacetan yang berulang setiap hari merupakan ekses dari pola tempat tinggal, bekerja dan bersekolah. Upaya mendekatkan lokasi tempat tinggal dengan lokasi kegiatan merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan. Bentuknya dapat berupa pemberian insentif tempat tinggal berupa rumah susun sewa maupun milik yang cukup nyaman untuk beraktivitas. Selama ini sepertinya belum ada upaya pengaturan pola berkegiatan yang sistematis.

Ekonomi Indonesia
By: Skipnesia.com

Tesis :
      Ekonomi rakyat adalah sebuah aktivitas ekonomi bagi rakyat. Apabila ini dikaitkan dengan aktivitas pertanian, maka yang dimaksud dengan aktivitas ekonomi rakyat adalah sebuah aktivitas ekonomi petani, peternak, nelayan kecil, petani tanpa tanah, nelayan tanpa perahu, dan sejenisnya dan bukan perkebunan atau peternak besar atau, dan sejenisnya.

Argumentasi :
        Argumen lain dari ekonomi rakyat bisa juga dilihat dari sebuah ideologi yang jargonnya adalah: “ekonomi dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”
       “Dari rakyat” yang artinya adalah aktivitas ekonomi itu berkaitan dengan penguasaan rakyat dan aksesibilitas rakyat terhadap sebuah sumber daya ekonomi. Rakyat menguasai dan memiliki hak atas sumber daya untuk mendukung kegiatan produktif dan konsumtifnya.
      “Oleh rakyat” yang artinya adalah proses produksi dan konsumsi dilakukan dan diputuskan oleh rakyat. Berkaitan dengan sumber daya, baik itu yang sifatnya produktif atau konsumtif, rakyat memiliki alternatif lain untuk memilih dan juga menentukan sistem pemanfaatan, seperti berapa banyak jumlah yang harus dimanfaatkan, siapa yang memanfaatkan, bagaimana proses pemanfaatannya, dan bagaimana menjaga kelestarian bagi proses pemanfaatan yang selanjutnya, dan sebagainya.
      “Untuk rakyat” yang inti utamanya adalah segala aktivitas ekonomi yang dilakukan itu pada akhirnya diperuntukkan untuk kesejahteraan rakyat juga. Rakyat menerima manfaat, dan indikator kemanfaatan yang paling utama ialah kepentingan rakyat.
Penegasan Ulang :
       Dalam hal ini juga perlu dijelaskan bahwa ekonomi rakyat bisa berkaitan “dengan siapa saja”, dalam arti kegiatan ekonomi dapat dilakukan juga dengan “non-ekonomi-rakyat”. Juga tidak ada pembatasan mengenai jenis produk, permodalan, besaran, sifat usaha, dan lain sebagainya. Ekonomi rakyat bersifat tidak eksklusif tetapi inklusif dan juga terbuka. Walaupun seperti itu, sifat fundamental diatas telah pula menciptakan suatu sistem ekonomi yang terdiri dari pelaku ekonomi, mekanisme transaksi, norma dan kesepakatan yang khas, yang umumnya telah memfasilitasi ekonomi rakyat untuk tetap bertahan dan berkembang sejalan dengan perkembangan sosial ekonomi masyarakat Indonesia.

Mandiri Pangan Dari Pekarangan Dan Teknologi Tepat Guna
By: Astalog.com

Tesis :
        Dengan berbagai teknologi intensifikasi sederhana, pekarangan dapat menjadi sumber bahan pokok makanan seperti beras, sayur-mayur, dan ikan. Dengan kegiatan ini, kebutuhan masyarakat akan makanan pokok yang bernilai gizi tinggi diharapkan dapat terpenuhi. Alasan pemanfaatan pekarangan sebagai sumber bahan makanan pokok sebagai berikut.

Argumentasi :
        Pertama, aneka tanaman sayur-mayur, seperti kacang panjang, cabai, kangkung darat, dan terong, misalnya, dapat ditanam di media selain tanah. Khusunya untuk kangkung darat dapat dibudidayakan di bumbung bambu yang disulap menjadi semacam pot. Tanaman terong, kencur, dan jahe, dpat dibudidayakan di media kantong plastik dan pot.

Sementara itu, sumber karbohidrat, seperti jagung, ketela pohon, ubi jalar dapat ditanam di pekarangan. Untuk pencukupan pupuk, kotoran ternak kambing dan sapi yang menjadi piaraannya dapat dimanfaatkan untuk pupuk alami.
Selanjutnya, untuk sumber protein lain, pekarangan juga bisa dimanfaatkan menjadi kolam ikan yang mudah dipelihara, seperti lele, mujair, kakap. Di samping sebagai makanan sehari-hari, ikan itu bisa juga dijual ke masyarakat untuk meningkatkan penghasilan.

Melalui pembimbingan teknologi tepat guna, hasil panen itu dapat diolah menjadi aneka jenis komoditas pangan olahan skala rumah tangga. Ubi singkong dan pisang, misalnya, dapat diolah menjadi keripik dan juga dapat diolah menjadi bermacam-macam produk jajanan.

Penegasan ulang :

         Dengan demikian, pekarangan dengan sedikit sentuhan teknologi tepat guna dapat mewujudkan kecukupan pangan masyarakat.

RPP BAHASA INDONESIA SMA KELAS X REVISI 2016

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan    : SMAN 5 Sungai Penuh
Mata pelajaran          Bahasa Indonesia
Materi Pokok                        : Teks Eksposisi
Kelas/Semester         X/ 1
Alokasi Waktu          4 JP (4 x 45 menit)

A.      Kompetensi Inti (KI)
KI   1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI   2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleransi, damai), santun, responsive, dan proaktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI   3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI   4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B.     Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar
Indikator
KD 3.3
Menganalisis struktur, isi (permasalahan, argumentasi, pengetahuan, dan rekomendasi), kebahasaan  teks eksposisi yang didengar dan atau dibaca
3.3.1 Menentukan struktur, isi teks eksposisi yang dibaca dan didengar
3.3.2 Menentukan ciri-ciri untuk menulis teks
         eksposisi dengan topik tertentu
3.3.3 Menentukan struktur kebahasaan teks
         eksposisi yang dibaca
KD 4.3
Menganalisis  struktur dan kebahasaan teks eksposisi.
4.3.1 Menemukan ciri-ciri kebahasaan teks
          eksposisi
4.3.2 Menganalisis kesalahan kebahasaan
          teks eksposisi

C.    Tujuan Pembelajaran
Dengan penerapan model pembelajaran project based learning (pembelajaran berbasis projek) siswa dapat bekerja mandiri, jujur dalam menentukan struktur, isi teks eksposisi dan menentukan ciri kebahasaan teks eksposisi.

D.    Materi Pembelajaran

1.      Faktual
-          Contoh Teks Eksposisi berjudul “Bahaya Narkoba Bagi generasi Muda”
-      video https://www.youtube.com/watch?v=JRFBReGcFCs

2.      Konseptual
-          Pemahaman struktur teks eksposisi
-          Pemahaman ciri-ciri teks eksposisi
-          Pemahaman ciri-ciri kebahasaan teks eksposisi
-          Pemahaman dalam menganalisis kesalahan kebahasaan teks eksposisi

3.      Prosedural
Langkah-langkah menyusun teks eksposisi
-          Menentukan topik
-          Menentukan struktur teks eksposisi
-          Menulis teks eksposisi
-          Menganalisis teks eksposisi
-          Menyunting teks eksposisi

4.      Metakognitif
Menyimpulkan keterkaitan (relevansi) atas kemanfaatan pemahaman teks eksposisi terhadap kehidupan

E.     Metode Pembelajaran

1.      Pendekatan
Scientifik Learning

2.      Metode
Diskusi

3.      Model
-          Inquiri Learning

F.    Sumber Belajar
1.      Buku Teks Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2016 berjudul “Buku Siswa, Bahasa Indonesia Kelas X untuk SMA/MA/SMK/MAK”
2.      Internet : https://www.youtube.com/watch?v=JRFBReGcFCs

G.     Media/Alat dan Bahan

1.      Media/Alat
Laptop, LCD Projector

2.      Bahan
Teks Eksposisi berjudul “Bahaya Narkoba Bagi generasi Muda”
Video https://www.youtube.com/watch?v=JRFBReGcFCs








H.    Kegiatan Pembelajaran
      Pertemuan pertama (2 JP)

No
Uraian Kegiatan
Alokasi Waktu
1.
Kegiatan Pendahuluan
1. Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri anugerah Tu­han dan saling mendoakan. (PPK)
2. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru berhubungan dengan pembelajaran sebelumnya.
3. Peserta didik menerima informasi dengan proaktif tentang keter­kaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
4. Peserta didik menerima informasi tentang hal-hal yang akan dipela­jari dan dikuasai khususnya tentang pembelajaran teks eksposisi.
10 menit
2.
Kegiatan Inti
1.   Peserta didik membaca contoh teks eksposisi  (LITERASI)
2.   Guru mengemukakan ciri, struktur, kaidah yang berkenaan dengan teks eksposisi dan kebahasaannya
3.   Peserta didik  mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan teks eksposisi misalnya struktur, ciri teks eksposisi, ciri kebahasaan teks eksposisi. 
4.    Peserta didik menuliskan hal-hal yang ditemukan berkenaan dengan struktur, ciri, kebahasaan teks eksposisi.
5.  Mengidentifikasi definisi, ciri, jenis, struktur, dan kaidah teks penulisan teks eksposisi dari berbagai sumber referensi yang telah dibaca.
6.  Mendiskusikan definisi, ciri, jenis, struktur, dan kaidah teks teks eksposisi dari berbagai sumber referensi yang telah dibaca
7.  Membuat simpulan definisi, ciri, jenis, struktur, dan kaidah  teks teks eksposisi dari berbagai sumber
8.  Mempresentasikan definisi, ciri, jenis, struktur, dan kaidah penulisan teks eksposisi.
9. Siswa lain menanggapi hasil presentasi teks eksposisi.
70 menit
3.
Kegiatan Penutup
1.  Peserta didik melakukan konfirmasi dengan guru tentang hasil presentasi yang meliputi definisi, ciri, jenis, struktur, dan kaidah penulisan teks ekposisi.
2.  Peserta didik menerima penjelasan tugas membuat teks eksposisi dengan tema lingkungan.
10 menit

                                 
I.     Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1.      Teknik Penilaian (terlampir)
a.    Sikap
-        Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
No
Nama Siswa
Aspek Perilaku yang Dinilai
Jumlah Skor
Skor Sikap
Kode Nilai
BS
JJ
TJ
DS
1
Soenarto
75
75
50
75
275
68,75
C
2

...
...
...
...
...
...
...

Keterangan :
•   BS : Bekerja Sama
•   JJ : Jujur
•   TJ : Tanggun Jawab
•   DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75    = Baik
50    = Cukup
25    = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00   = Baik (B)
25,01 – 50,00   = Cukup (C)
00,00 –  25,00  = Kurang (K)

-        Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
No
Pernyataan
Ya
Tidak
Jumlah Skor
Skor Sikap
Kode Nilai
1
Selama diskusi, saya ikut serta mengusulkan ide/gagasan.
50

250
62,50
C
2
Ketika kami berdiskusi, setiap anggota mendapatkan kesempatan untuk berbicara.

50
3
Saya ikut serta dalam membuat kesimpulan hasil diskusi kelompok.
50

4
...
100

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00   = Baik (B)
25,01 – 50,00   = Cukup (C)
00,00 –  25,00  = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan
-        Penilaian Teman Sebaya
Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :

Nama yang diamati      : ...
Pengamat                : ...
No
Pernyataan
Ya
Tidak
Jumlah Skor
Skor Sikap
Kode Nilai
1
Mau menerima pendapat teman.
100

450
90,00
SB
2
Memberikan solusi terhadap permasalahan.
100

3
Memaksakan pendapat sendiri kepada anggota kelompok.

100
4
Marah saat diberi kritik.
100

5
...

50



Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00   = Baik (B)
25,01 – 50,00   = Cukup (C)
00,00 –  25,00  = Kurang (K)

b.   Pengetahuan
-        Tes tulis Uraian dan atau Pilihan Ganda
-        Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
No
Aspek yang Dinilai
Skala
Jumlah Skor
Skor Sikap
Kode Nilai
25
50
75
100
1
Intonasi







2
Pelafalan




3
Kelancaran




4
Ekspresi




5
Penampilan




6
Gestur




-        Penugasan
Tugas Rumah
a.  Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b.  Peserta didik meminta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan tugas rumah dengan baik
c.  Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.

c.    Keterampilan
-        Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian
No
Aspek yang Dinilai
Sangat
Baik
(100)
Baik
(75)
Kurang
Baik
(50)
Tidak
Baik
(25)
1
Kesesuaian respon dengan pertanyaan




2
Keserasian pemilihan kata




3
Kesesuaian penggunaan tata bahasa




4
Pelafalan





Kriteria penilaian (skor)
100    = Sangat Baik
75      = Baik
50      = Kurang Baik
25      = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi
No
Aspek yang Dinilai
100
75
50
25
1
Penguasaan materi diskusi




2
Kemampuan menjawab pertanyaan




3
Kemampuan mengolah kata




4
Kemampuan menyelesaikan masalah





Keterangan :
100    = Sangat Baik
75      = Baik
50      = Kurang Baik
25      = Tidak Baik

-        Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll

Instrumen Penilain
No
Aspek yang Dinilai
100
75
50
25
1





2





3





4






2.      Instrumen Penilaian (terlampir)
a.    Pertemuan Pertama
b.    Pertemuan Kedua

3.      Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a.      Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :
1)      Jelaskan tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara!
2)      Jelaskan tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian!
3)      Jelaskan tentang Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan pemerintahan!




















CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah                           :  ……………………………………………..
Kelas/Semester               :  ……………………………………………..
Mata Pelajaran                :  ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke         :  ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian :  ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian  :  ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian   :  ……………………………………………..
(KD / Indikator)             :  ……………………………………………..
KKM                              :  ……………………………………………..

No
Nama Peserta Didik
Nilai Ulangan
Indikator yang Belum Dikuasai
Bentuk Tindakan Remedial
Nilai Setelah Remedial
Keterangan
1






2






3






4






5






6






dst







b.      Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Penugasan dapat diberikan dengan menjadikan tutor sebaya atau pembelajaran kelompok tentang materi yang sudah dibahas.


Mengetahui                                                                           Jambi, 19 Oktober  2017
Kepala Sekolah,                                                                    Guru Mata Pelajaran,




Drs. Wizril                                                                               ROZI FERNANDES, S.Pd.

NIP. 198705031989                                                               NIP.198907012014021002

TEKS EKSPOSISI DAN PENJABARAN NYA

Teks Eksposisi  Sebelum kita memulai membahas satu per satu, apakah kalian tahu apa itu teks eksposisi? Teks eksposisi adalah sebuah kara...